Jumat, 29 November 2024 | 17:58 WIB
Finalis Putri Banten Melestarikan Budaya dalam Ajang Ritual Gotong Toapekong di Pasar Lama, Tangerang, Sabtu (21/09/2024). (Instagram/@niidauswaatun)
Zlens, TANGERANG - Nida Uswatun Hasannah, salah satu finalis Putri Budaya Banten 2024 memanfaatkan ajang Putra Putri Banten 2024 untuk menambah pengalaman sekaligus untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya Banten.
Dalam ajang yang digelar pada 21 September 2024 dan berlokasi di Pasar Lama, Tangerang, Nida bersama finalis lainnya ikut serta dalam ritual Gotong Toapekong yang merupakan bagian dari warisan budaya Banten.
Motivasi Nida mengikuti ajang ini berawal dari pengalamannya di kampus yang penuh dengan sosok inspiratif, serta keinginannya untuk membangun personal branding yang kuat.
"Di kampusku banyak duta inspiratif, seperti duta mangrove atau duta pendidikan. Melihat mereka, aku terpacu untuk bisa seperti itu," ujarnya.
Keikut-sertaannya juga mengubah citra dirinya di media sosial.
"Personal branding mereka di Instagram atau TikTok sangat menarik. Aku ingin seperti mereka, menjadi role model dan dikenal karena kontribusi positif." tambah Nida.
Menjadi finalis bukanlah hal yang mudah, Nida mengatakan bahwa ia harus menjalani persiapan intensif, mulai dari pra-karantina hingga latihan fisik dan mental.
"Persiapan dimulai dari pra-karantina selama satu bulan. Kami mendapatkan banyak materi dari para duta sebelumnya, termasuk Winner Putra Putri Budaya Banten 2023. Materi ini meliputi personal branding, etika sebagai duta, hingga cara bersikap dan berkomunikasi," ujar Nida.
Selain pelatihan tentang pengembangan diri, para finalis juga dituntut untuk menguasai budaya lokal Banten.
"Setidaknya kami harus memahami satu atau dua kebudayaan dari Provinsi Banten, seperti kain Baduy atau tradisi lokal lainnya," tambahnya.
Persiapan yang dilalui Nida sangat intensif, mulai dari pelatihan tentang budaya Banten hingga penguasaan teknik komunikasi.
Tidak hanya itu, Nida juga harus menjaga kebugaran fisik, terutama dengan latihan berjalan menggunakan heels tinggi.
Sebagai Putri Budaya Banten 2024, Nida Uswatun Hasannah mengungkapkan kecintaannya pada budaya Banten dengan mengenakan kain Baduy dan batik dalam kesehariannya.
"Kain Baduy dan kerajinan tangan mereka benar-benar luar biasa. Mereka menenun sendiri, membuat batik, tas, hingga gantungan dari bahan alami. Saat pertama kali mengunjungi suku Baduy di Kabupaten Lebak, saya kagum dengan kehidupan mereka yang masih tradisional, seperti rumah panggung dari bambu. Itu jadi pengalaman yang sangat berkesan," ujarnya.
Selain itu, Nida juga memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan budaya Banten.
"Lewat media sosial, saya ingin lebih banyak orang mengenal budaya Banten, mulai dari kain Baduy hingga kerajinan lainnya," tambah Nida.
Nida berharap melalui langkahnya, generasi muda semakin terinspirasi untuk melestarikan budaya Banten.
Nida berharap, ajang ini terus melestarikan budaya Banten dan semakin banyak generasi muda yang terinspirasi untuk berpartisipasi.
"Semoga tahun depan, di Putra Putri Budaya Banten 2025, makin banyak yang mendaftar. Ajang ini sangat penting untuk mengenalkan budaya dan membangun personal branding." ujarnya.
Dengan semangatnya untuk melestarikan kekayaan budaya lokal, Nida terus mengajak masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih mengenal dan mencintai budaya Banten.
Harapannya, langkah kecil ini dapat memberi dampak
besar dalam menjaga kelestarian warisan budaya yang tak ternilai.
Penulis : Tia Adisty
Hermawati
Editor : Alifia Fairuz
Posting Komentar