Senin, 23 Desember 2024 I 18.00 WIB
![]() |
Ilustrasi Liburan Tahun Baru Bersama Keluarga (Jakbarekspres) |
ZLens, TANGERANG - Liburan Tahun Baru selalu punya cerita di setiap sudut kota hingga pelosok desa, masyarakat memadati jalanan dengan penuh semangat.
Anak-anak berceloteh riang tentang tempat impian, sementara orang tua sibuk mengemas barang dengan harapan kebahagiaan.
Tetapi, di balik semua itu, ada satu pertanyaan besar yang sering terlupakan, bagaimana menjaga agar liburan benar-benar membawa kebahagiaan, bukan justru mala petaka?
Berto, seorang pengamat wisata yang sudah melihat berbagai sisi cerita liburan, menyebut pertanyaan itu lebih penting dari sekadar ke mana kita pergi.
“Saya pernah dengar cerita keluarga yang mobilnya mogok di tengah jalan. Mereka udah antusias, tapi rencana berantakan begitu saja. Rasanya kayak jatuh dari ketinggian,” katanya, mengenang sambil menggeleng kecil.
Menurut Berto, memastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum berangkat adalah langkah pertama untuk menjaga agar liburan berjalan tanpa hambatan.
Tetapi, kendaraan bukan segalanya, Berto bicara dengan suara lebih berat ketika mengingat cerita seorang anak kecil yang tetap diajak liburan meski sedang demam.
“Mereka bilang mereka sudah terlanjur pesan tiket dan merasa sayang kalau liburan batal. Tapi apa hasilnya? Sampai di tempat wisata, tidak bisa menikmati liburan malah sibuk cari dokter,” ucapnya lirih.
Dari sana, ia belajar bahwa kesehatan keluarga harus jadi prioritas, tidak hanya memastikan semua dalam kondisi fit, membawa perlengkapan P3K dan obat-obatan juga langkah wajib.
Lalu ada cuaca, faktor yang sering kali dianggap angin lalu.
“Waktu itu ada keluarga yang hampir terjebak bahaya di pantai karena ombak tiba-tiba besar, dan mereka langsung balik. Mereka nggak salah, cuma kurang perhatian sama ramalan cuaca,” tutur Berto, nada suaranya berubah serius.
Dalam kondisi seperti itu, ia menyarankan agar lebih selektif memilih destinasi.
“Kalau cuaca nggak mendukung, nggak ada salahnya pilih tempat indoor seperti museum atau galeri seni. Kalau tetap ingin di luar, taman rekreasi yang aman bisa jadi opsi,” tambahnya.
Namun, yang paling menyentuh adalah saat Berto berbagi kenangan pribadinya, Ia menatap jauh sejenak sebelum berbicara.
“Dulu, waktu kecil, ada satu liburan yang gagal total karena hujan deras. Kami sekeluarga nggak bisa ke mana-mana. Tapi, malam itu, kami semua berkumpul, ngobrol, dan main di rumah. Rasanya hangat banget. Sampai sekarang, itu salah satu liburan paling saya ingat,” katanya dengan senyum lebar.
Berto percaya bahwa liburan sejati bukan tentang ke mana kita pergi, tapi bagaimana kita memaknainya.
“Kalau cuma ngejar tempat atau suasana sempurna, kita sering lupa menikmati momen. Padahal, inti liburan adalah kebersamaan. Mau itu di pantai, museum, atau bahkan di rumah, yang penting kita bisa tertawa bersama.” katanya.
Diakhir, ia menutup pembicaraan dengan pesan sederhana yang sarat makna:
“Liburan itu bukan soal mahal atau jauh, tapi soal hati yang ringan dan kebahagiaan yang tumbuh dari kebersamaan. Nikmati setiap momen, bahkan kalau rencanamu berubah di tengah jalan. Kenangan terbaik sering kali lahir dari kejadian yang nggak kita duga.” tuturnya dengan sungguh-sungguh.
Sejatinya, kebahagiaan tak perlu dikejar terlalu jauh, cukup hadir di mana pun kita berada, asalkan bersama mereka yang kita cintai.
Selamat menikmati libur Tahun Baru 2025, maknai cerita indahmu bersama orang tersayang!
Infografis tips liburan dari Pengamat Wisata. (Zlens.id/Khalif Neville)
Penulis : Khallif Neville M, Bisma Juniar
Editor : Mutia Samrotul Fuadah
Posting Komentar