Ketika Game Honor Of Kings Menjadi Jalan Menuju Prestasi

 Minggu, 5 Januari 2024 | 17.50 WIB


Tim Forprov Honor Of Kings Banten mengikuti Festival Olahraga Provinsi (Forprov) Banten di Hotel Nuansa Bali Anyer, Minggu (1/12/2024). Berhasil membawa pulang gelar juara 1. (Zlens.id/Rizky Ramadan)





 

Zlens, TANGERANG - “Saya tertarik bermain Honor of Kings karena menurut saya game ini masih terbilang baru di Indonesia, jadi saya pikir saya punya peluang yang besar di sini.” ujar Januar.


Ucapan sederhana itu menjadi penanda awal perjalanan Januar di dunia e-sports


E-Sport atau olahraga elektronik adalah kompetisi permainan video yang dilakukan secara terorganisir dan kompetitif, melibatkan pemain profesional yang menggunakan perangkat seperti komputer dan smartphone.


Di tengah gempuran popularitas game lain yang lebih dulu eksis, Januar melihat potensi besar dalam Honor of Kings yang pertama kali dirilis di China pada tahun 2015


Keputusan itu bukan hanya soal bermain, tetapi soal keyakinan untuk melangkah meraih prestasi yang membanggakan.


Langkah Januar terbukti tidak sia-sia, pada ajang Festival Olahraga Provinsi (Forprov) Banten yang baru-baru ini digelar, ia bersama timnya berhasil membawa pulang gelar juara 1 (satu). 


Kemenangan itu menjadi simbol dari kerja keras yang selama ini mereka jalani.


Namun, bagi Januar, ini bukan soal medali atau trofi semata. 


“Keberhasilan ini mungkin bisa jadi titik awal kami untuk terus berkompetisi ke depannya,” ungkapnya.


Januar sebagai atlet e-sport Honor Of Kings Kota Tangerang, Banten. (Zlens.id/Rizky Ramadan)


Bagi Januar dan tim, latihan dan menjaga konsistensi adalah kunci segalanya. 


Dalam dunia e-sports, istilah scrim—latihan intensif melawan tim lain—bukanlah hal baru.


“Kami berlima selalu scrim melawan tim-tim lain untuk melatih skill kami,” jelasnya. 


Setiap sesi latihan adalah ladang eksperimen, tempat mereka mengasah strategi, memperbaiki koordinasi, dan belajar dari kesalahan.


Namun, perjalanan ini jauh dari mudah, Januar mengakui bahwa menjaga konsistensi adalah tantangan terbesar. 


“Tantangan terbesar sih mungkin kita harus konsisten dan lebih improve ya,” katanya. 


E-sports, seperti halnya olahraga lain, menuntut mental yang tangguh dan kemampuan untuk terus berkembang, bahkan ketika sudah berada di puncak.


Kemenangan di Forprov Banten menjadi bukti bahwa tim Januar memiliki lebih dari sekadar kemampuan teknis. 


Mereka menunjukkan bahwa kerja sama, komunikasi, latihan, dan menjaga konsistensi adalah faktor yang membawa mereka pada kesuksesan. 


Di medan perang Honor of Kings, ego individu harus dilebur demi harmoni tim.


Namun, apa yang membuat kisah Januar begitu menarik bukan sekadar tentang prestasinya, melainkan alasan dan perjuangan di balik itu semua. 


Januar memilih jalur ini karena ia melihat peluang besar di dunia yang masih berkembang dan lebih dari itu, ia berani melangkah ketika banyak orang masih ragu dengan potensi e-sports sebagai profesi yang serius.


Bagi Januar, kemenangan di Forprov Banten bukan akhir, tetapi awal dari babak baru, ia dan timnya menatap tantangan ke depan dengan penuh semangat. 


Mereka tahu bahwa dunia e-sports adalah medan yang terus berubah, penuh peluang sekaligus risiko.


Tetapi dengan kerja keras, dedikasi, dan kepercayaan pada kemampuan mereka, Januar yakin bahwa mimpi besar mereka bisa tercapai.


Di dunia Honor of Kings, Januar dan tim tidak hanya bermain, tetapi bertarung, bermimpi, dan terus melangkah.




Infografis cerita inspiratif Januar dan Tim E-sport Honor Of Kings Kota Tangerang, Banten. (Zlens.id/Rizky Ramadan)



Penulis : M. Rizky Ramadhan

Editor  : Amirotul Makkiyyah





Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama