Senin, 30 Desember 2024 | 14:19 WIB
![]() |
Muamar Prian Danu mengikuti sparing futsal di GOR UMN, Senin (30/12/2024). Memanfaatkan waktu senggang di tengah padatnya jadwal perkuliahan. (Narasumber/Muamar Prian Danu) |
Zlens, TANGERANG - Setiap anak kecil yang memandang lapangan hijau sering kali memimpikan karir gemilang sebagai pemain sepak bola profesional.
Bagi Muamar Prian Danu, mimpi itu pernah menjadi pusat dari setiap langkahnya.
Namun, hidup menuliskan cerita yang berbeda untuk pria muda ini.
Cinta Muamar pada sepak bola tumbuh dari rutinitas sederhana bersama sang ayah.
Diskusi tentang strategi permainan hingga sorakan riang ketika tim favorit mencetak gol menjadi kenangan yang menanamkan kecintaan mendalam terhadap olahraga ini.
Sejak usia 10 tahun, ia mulai mengasah bakatnya di sekolah sepak bola di daerahnya.
Keuletannya berbuah manis, Muamar menjadi pemain andalan yang tak hanya bersinar di turnamen nasional tetapi juga internasional.
Salah satu puncak perjalanannya adalah ketika ia berkesempatan mengikuti pelatihan di Singapura bersama klub legendaris Chelsea.
“Pergi ke Singapura untuk training center bersama Chelsea adalah mimpi yang jadi nyata. Saat itu saya merasa sangat dekat dengan cita-cita menjadi pemain profesional,” kenangnya dengan semangat.
Namun, jalan menuju puncak tidak selalu mulus, pandemi COVID-19 menjadi rintangan terbesar dalam perjalanannya.
Kompetisi terhenti, dan kesempatan untuk bermain secara profesional perlahan menjauh.
Tekanan keluarga untuk fokus pada pendidikan semakin memperkuat keputusannya untuk meninggalkan lapangan hijau yang telah menjadi dunianya sejak kecil.
“Keputusan itu sangat berat. Sepak bola adalah impian saya. Tapi keluarga ingin saya melanjutkan pendidikan, dan saya harus mempertimbangkan masa depan jangka panjang,” ujarnya, suaranya pelan namun penuh keteguhan.
Kini, Muamar memilih jalur berbeda, ia tengah menempuh pendidikan tinggi sambil aktif dalam berbagai organisasi kampus.
Meski begitu, sepak bola tetap menjadi bagian besar dalam hidupnya.
Ia rutin bermain futsal dan sepak bola antar kampus di sela kesibukannya.
“Sepak bola masih menjadi hobi dan bagian dalam hidup. Meskipun bukan sebagai karir, saya tetap menikmatinya,” katanya dengan senyuman tulus.
Kisah Muamar Prian Danu adalah refleksi tentang perjalanan hidup yang tidak selalu sesuai harapan, tetapi tetap bisa dijalani dengan semangat dan kebahagiaan.
Meski meninggalkan mimpinya sebagai pemain profesional, ia terus melangkah maju, membangun mimpi baru dengan langkah yang tak pernah goyah.
![]() |
Infografis perjalanan karir sepak bola Muamar Prian Danu. (Zlens.id/Fernandha) |
Penulis : Fernandha Dian Refinovalia
Editor : Nayla Nadira Iskandar
Posting Komentar