Keraguan Berubah Menjadi Tekad

Senin, 30 Desember 2024 | 13:36 WIB


Faza Sulaeman menceritakan perjalanan menuju AKPOL, Senin (30/12/2024). Berawal dari karaguan hingga akhirnya menjadi bagian AKPOL (Akademi Kepolisian). ((Instagram/@alelTi).





Zlens, TANGERANG - Bagi banyak orang, perjalanan menuju Akademi Kepolisian (Akpol) sering kali dimulai dari keraguan, tantangan besar, dan langkah yang tak selalu penuh keyakinan. 

Begitu pula kisah Faza Sulaeman, seorang pemuda asal Cianjur yang kini menjalani pendidikannya sebagai taruna di Akpol.  

Faza mengakui bahwa dunia kepolisian bukanlah pilihan yang ia impikan sejak awal. 

"Awalnya saya sama sekali nggak tertarik. Jadi, saat menjalani proses pendaftaran casis, rasanya berat. Bukan karena nggak mampu, tapi lebih ke hati yang nggak ikhlas," tuturnya dengan jujur. 

Dorongan dari orang tua lah yang membuatnya mengambil langkah pertama untuk mendaftar sebagai calon siswa Akpol.  

Proses seleksi menjadi fase yang penuh tantangan bagi Faza, terutama karena ia harus menghadapinya tanpa dukungan fisik dari keluarga. 

"Orang tua saya sudah berumur, dan kakak-kakak saya jauh. Jadi, saat tes, saya sering merasa berbeda. Teman-teman ditemani orang tua mereka, sedangkan saya harus berjuang sendiri," ujarnya mengenang saat-saat sulit itu. 

Namun, meski sering merasa kesepian, Faza tetap melangkah maju dengan tekad yang perlahan tumbuh.  

Ketika akhirnya diterima sebagai taruna, babak baru perjuangan dimulai. 

Hidup di lingkungan yang sangat teratur dengan aturan ketat menjadi tantangan tersendiri baginya.

"Dulu saya terbiasa hidup bebas, tapi sekarang semuanya serba teratur. Awalnya berat, tapi lama-lama saya mulai bisa menyesuaikan diri. Aturan itu ternyata mengajarkan banyak hal, terutama kedisiplinan," jelasnya.  

Perjuangan Faza menuju Akpol juga melibatkan persiapan fisik, mental, dan akademik yang matang. 

Ia mempersiapkan diri dengan mengikuti bimbingan belajar khusus untuk calon siswa Akpol. 

"Latihan fisik dan akademik itu penting. Di tes jasmani, misalnya, banyak yang mentalnya turun duluan. Tapi kalau persiapan matang, semuanya lebih mudah dijalani," ungkapnya.  

Namun, keberhasilan Faza tidak diraih dengan sekali percobaan. 

Ia mengakui bahwa kegagalan sempat menghampirinya sebelum akhirnya diterima. 

"Saya pernah gagal sekali. Tapi saya mencoba lagi dengan lebih siap. Kalau punya tekad, jangan pernah menyerah!" katanya penuh semangat.  

Bagi adik-adik yang bercita-cita menjadi bagian dari Akpol, Faza memiliki pesan mendalam.

"Persiapkan mental, fisik, dan akademik sebaik mungkin. Ingat, usaha nggak bakal mengkhianati hasil. Kalau gagal, coba lagi sampai berhasil," ujarnya.  

Kisah perjalanan Faza menuju Akpol adalah cerminan bahwa keberhasilan adalah hasil dari tekad, kerja keras, dan doa yang tulus. 

Meski perjalanan ini penuh tantangan, ia membuktikan bahwa mimpi sebesar apa pun dapat diraih jika kita tidak pernah menyerah pada keadaan.

Infografis perjalanan inspiratif Faza Sulaeman menuju Akademi Kepolisian (AKPOL). (Zlens.id/Chanticka Salma)


PenulisChanticka Salma

Editor   Nayla Nadira Iskandar



Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama